Sunday, March 29, 2020


LOCK DOWN Jakarta?
Jousairi Hasbullah

Sebelum me-Lock Down Jakarta. Coba kita lihat fakta2 ini.

Jakarta saat ini penduduknya 10.6 juta jiwa. Itu hanya ukuran administratif. Jakarta sebagai kota telah menyatu dg Bodetabek. Tanpa ada pemisahan. Nyatu. SATU. Jabodetabek+karawang itu satu. Me lockdown jkt tanpa me-lockdown Bodebek+karawang..gimana ceritanya. Orang udah jadi satu. Itu sama halnya me-lockdown kecamatan Keramat Jati sedangkan kecamatan samping2nya tidak. Jakarta Great Metropolitan Areas= Jabodetabek+karawang.

Penduduk JABODETABEKplus saat ini ( awal 2020) berjumlah: 37 juta jiwa. Hidup di satu kota raya Jabodetabekplus. Jumlah penduduk Satu kota Jabodetabek ini SAMA dg jumlah penduduk 5 negara tetangga ( Australia 25 jt+ New Zealand: 4.8 jt + Singapore: 5.7 jt+Timor Leste: 1.3 jt+Brunei 430 ribu jiwa = 37. 2 juta.SAMA dg penduduk Jabodetabek..dan Jabodetabek lbh besar dari Greater New Delhi..lebih besar dari New York..lebih besar dari Tokyo dan lbh kompleks) Kalau ada pihak2 yg ngak ketahanan mau me-Lock Down ya monggo..tapi untuk Jabodetabek saja..coba titik tolaknya: guna kan dulu data jumlah penduduk tsb..37 juta jiwa saling berputar mencari nafkah di ruang sempit-padat Jabodetabek: ada pemulung, pedagang asongan, buruh kasar, buruh toko dll dll..Sebelum kajiannya melompat ke yg lain.

Atau isu Lock Down itu sekadar politik akal bulus. Busuk. Terelubung. Agar kaum marginal berontak krn lapar. Lalu gampang memprovokasi mereka untuk melakukan penjarahan dg isu sara. Mengembangkan emosi kebencian pada etnik Tionghoa lalu bangsa chaos..itu yg diinginkan? Cukup kejadian di 1998. Jangan terulang. Mari kiya bangun persaudaraan..bahu membahu untuk kekuatan bersama. Kita NKRI. Dan Pak Jokowi telah berbuat sungguh2 untuk bangsa ini.
Jousairi Hasbullah
Maret 2020.

Monday, March 16, 2020

Jebakan Lockdown: Waspada

Hati-hati dengan Usulan Lockdown terkait Virus Corona.
(Jousairi Hasbullah)

Beberapa pihak menginginkan pemerintah RI melaksanakan kebijakan lockdown untuk mencegah menyebarnya virus corona.
Lock down adalah tindakan darurat, sementara waktu. Penduduk dicegah melakukan mobilitas ke luar lingkungannya dan atau masuk ke lingungan lain. Dilarang memasuki atau meninggalkan area atau bangunan yang telah ditentukan selama ancaman bahaya berlangsung.
Contoh lockdown: meliburkan sekolah, dilarang: bepergian, beraktivitas di area publik, dll demi mencegah penyebaran virus. China telah melock down sebagian wilayahnya. Italy dan Denmark untuk seluruh wilayah negara.

China me-lockdown provinsi Hubei dan beberapa wilayah lainnya. Menunjukkan tanda2 sukses. Melakukan lockdown membutuh kan biaya besar.Tapi bagi China denga cadangan devisa sekitar US $ 3115 milyar ( maret 2020). Berapapun besarnya biaya, China masih mampu membayarnya.

Indonesia memiliki cadangan devisa US $ 127 milyar ( awal 2020) yg berarti hanya 1/25 cadangan devisa China. Kekuatan China 25 kalilipat. Padahal penduduknya hanya 4 kalilipat kita. Dengan dominasi sektor informal yg luar biasa besar di Indonesia, jelas pemerintah tak akan mampu membiayainya.

Bisa dibayangkan, kita punya 70, 5 juta orang yg bekerja di sektor informal. Dari mana mereka memperoleh uang, kalau Indonesia dilockdown. Jumlah penduduk miskin kita 24, 8 juta jiwa ditambah yg sedikit ke luar dari kemiskinan tapi mendekati garis kemiskinan total menjadi 100 juta orang. Mereka bekerja hari ini untuk makan hari ini. Tak ada saving. Bayangkan kalau mereka distop beraktifitas ekonomi di keramaian selama dua minggu saja. Mereka akan mati kelaparan.

Dampak sosialnya akan luar biasa. Chaos di mana2 dan itulah kesempatan besar bagi mereka, para PENGHIANAT BANGSA, yg menginginkan kehancuran NKRI. Mereka akan tampil bak penyelamat rakyat. Menjatuhkan pemerintah yg sah. Memberangus para pemilik modal dari kelompok minoritas agar bangsa jadi kacau. Untuk kemudian semakin menghancurkan negeri tercinta: Indonesia. Bagi saya keutuhan NKRI dan hidup saling memajukan adalah kekuatan masa depan KITA.
Jousairi Hadbullah
Maret 2020
( JSH. Bandung.16 Maret 2020)

Al Ghazali dan Kemunduran Umat

 Tentang Al Ghazali Oleh: Jousairi Hasbullah Tentang kemunduran Islam yg kita rasakan sampai saat ini, dalam pemahaman saya terkait dua h...